Mujahadah yang bertujuan untuk memohon agar hasil tanaman / peternakan lebih baik dan barokah sebagaimana bimbingan Hadlrotul Mukarrom Muallif Sholawat Wahidiyah.
Tata Cara Mujahadah Pertanian / Peternakan
Adapun pelaksanaannya:
- Membaca kalimah “ YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH” setiap harinya minim 30 menit dalam sekali duduk; mulai dari waktu penaburan biji / waktu tanam sampai waktu panen. Bagi pengamal Wahidiyah sebaiknya melaksanakan mujahadah bilangan 7-17 atau 3-7 terlebih dahulu.
- Meyediakan air dalam wadah / botol atau lainnya dan meniupnya setiap selesai Mujahadah;
- Mujahadahnya boleh pagi, siang atau malam. Memilih waktu yang bisa istiqomah lebih utama
Cara penggunaan air Mujahadah
Adapun penggunaan air Mujahadahnya adalah sebagai berikut :
- Tanaman yang kebutuhan airnya menggunakan air yang mengalir seperti padi-padian: tuang air mujahadah di jalan masuknya air (Jawa: tulakan) setiap 3 hari, 7 hari, atau 15 hari sekali tergantung kondisi tanaman/sawahnya;
- Sedangkan untuk tanaman yang kebutuhan airnya tidak menggunakan air mengalir seperti jagung, pohon-pohonan dan lain sebagainya bisa semprotkan atau siramkan pada daun atau pokok pohonnya;
- Untuk pemberantasan hama / penyakit: semprotkan pada daun atau bagian lain yang terserang hama. Bisa campur dengan obat-obatan pembasmi hama, atau langsung tanpa campuran obat. Insya’ Alloh sudah mengandung obat yang diperlukan;
- Untuk perikanan: masukkan pada air perikanan dan sebagian campur dengan makanannya;
- Untuk peternakan: campurkan minuman atau makanannya.