Friday, November 15
Shadow

Mujahadah Rubu’ussannah

Mujahadah Rubu’ussannah (Triwulan)

  1. Mujahadah Rubu’ussanah adalah Mujahadah Wahidiyah yang dilaksanakan secara berjama’ah setiap 3 bulan sekali, oleh Pengamal Wahidiyah se-kabupaten / kota..
  2. Penyelenggara dan penanggungjawabnya adalah DPC PSW dan dapat menunjuk / membentuk Panitia Pelaksana.
  3. Penyelenggaraan Mujahadah Rubu’ussanah harus diberitau-kan secara tertulis kepada MUSPIDA, Depag, DPW PSW setempat dan DPP PSW.
  4. Mujahadah Rubu’ussanah dapat dilaksanakan dalam bentuk seremonial (Acara Wahidiyah) dengan tema disesuaikan situasi dan kondisi saat itu.
  5. Mujahadah Rubu’ussanah diikuti secara bersama-sama oleh Pengamal Wahidiyah se kabupaten / kota. Sayogjanya mengundang pengamal / Penyiar Wahidiyah kabupaten / kota terdekat, simpatisan, pejabat pemerintah, dan tokoh-tokoh agama / masyarakat.
  6. Badan Pembina Wanita, Pembina Remaja, Pembina Kanak-kanak, dan Pembina Mahasiswa, boleh menyelenggarakan sendiri-sendiri dengan sepengetahuan DPC PSW, dan bisa bersama-sama dengan penanggung jawab acara bergantian
  7. Pembiayaan Mujahadah Rubu’ussanah menjadi tanggung jawab bersama seluruh Pengamal Wahidiyah se- kabupaten / kota dengan pengedaran Lis Khusus / Umum atau cara-cara lain yang sah, halal, dan tidak mengikat.
  8. Untuk lebih tertibnya, DPC PSW supaya membuat jadwal Mujahadah Rubu’ussanah menyesuikan jadual waktu pelaksanaan Mujahadah yang diterbitkan oleh DPP PSW.
  9. Sebelum pelaksanaan Mujahadah Rubu’ussanah supaya diadakan mujahadah penyongsongan sekurang-kurangnya tujuh hari. Dilaksanakan terutama oleh Pengurus PSW Kabupaten / kota, PSW Kecamatan, PSW Desa, para imam jama’ah dan umumnya pengamal Wahidiyah se kabupaten / kota. Dan diadakan Muajahadah Khusus Nonstop sekurang-kurangnya tiga hari sebelum pelaksanaan di setiap jama’ah dan sehari semalam di sekitar lokasi acara.
  10. Aurad Mujahadah penyongsongan menggunakan bilangan 7-17 dan aurod mujahadah nonstop menggunakan Aurod Mujahadah Peningkatan dan Aurod Mujahadah Penyiaran . Dalam Mujahadah Penyongsongan di atas bisa ditambah bacaan : WAFII HAADZIHII MUJAAHADATI RUBU’IS-SANAH YAA ALLOOH setelah bacaan do’aALLOOHUMMA BAARIK…”  Bilangannya minimal 7 kali.
  11. Kerangka acara dalam Mujahadah Rubu’ussanah sama dengan acara Mujahadah Syahriyah. Hanya saja sambutan-sambutannya disesuaikan (Lihat Petunjuk Acara-Acara Wahidiyah)
  12. Bagi Pengamal Wahidiyah yang udzur / tidak bisa hadir supaya melaksanakan mujahadah di tempat masing-masing dengan niat makmum.
  13. Apabila karena suatu udzur tidak bisa dilaksanakan secara seremonial maka DPC PSW supaya mengadakan Gerakan Mujahadah Serempak oleh seluruh Pengamal Wahidiyah se kabupaten / kota di tempat atau jama’ah masing-masing pada saat yang ditentukan dengan disertai mujahadah penyong-songan seperti di atas.
  14. Jika Mujahadah Rubu’ussanah berdekatan dengan Mujahadah Nisfussanah yang bertempat di suatu DPC PSW, maka Mujahadah Rubu’ussanah tersebut dilaksanakan dengan Mujahadah serempak seperti di atas.
  15. Dari beberapa kali pelaksanaan Mujahadah Rubu’ussanah dalam satu  tahun supaya disertai Up-Grade / Diklat / Panataran Wahidiyah / sarasehan Pengurus.
  16. Bagi Pengamal Wahidiyah di kabupaten / kota tersebut jika terpaksa (karena udzur) tidak bisa hadir di arena Mujaha-dah Rubu’ussanah supaya melakukan mujahadah dengan bilangan 7-17 tiga kali khataman di tempat masing-masing dengan niat makmum.
  17. Apabila karena udzur tidak bisa melaksanakan Mujahadah Rubu’ussanah dengan seremonial (Acara / Resepsi) Pengurus DPC PSW yang bersangkutan supaya mengadakan Gerakan Mujahadah Serempak yang dilakukan oleh seluruh Pengamal Wahidiyah se kabupaten/kota di tempat atau jama’ah masing-masing pada saat yang ditentukan sebagai pelaksanaan Mujahadah Rubu’ussanahnya, dengan disertai mujahadah penyongsongan seperti di atas. Dengan demikian tidak ada alasan bagi DPC PSW untuk tidak melaksanakan Mujahadah Rubu’ussanah.
  18. Bagi DPC PSW yang akan ditempati Mujahadah Nisfussanah dan waktunya berdekatan dengan pelaksanaan Mujahadah Rubu‘ussanah maka Rubu’ussanahnya supaya menggunakan cara Gerakan Mujahadah Serempak di atas.