Mujahadah Rubu’ussannah (Triwulan)
- Mujahadah Rubu’ussanah adalah Mujahadah Wahidiyah yang dilaksanakan secara berjama’ah setiap 3 bulan sekali, oleh Pengamal Wahidiyah se-kabupaten / kota..
- Penyelenggara dan penanggungjawabnya adalah DPC PSW dan dapat menunjuk / membentuk Panitia Pelaksana.
- Penyelenggaraan Mujahadah Rubu’ussanah harus diberitau-kan secara tertulis kepada MUSPIDA, Depag, DPW PSW setempat dan DPP PSW.
- Mujahadah Rubu’ussanah dapat dilaksanakan dalam bentuk seremonial (Acara Wahidiyah) dengan tema disesuaikan situasi dan kondisi saat itu.
- Mujahadah Rubu’ussanah diikuti secara bersama-sama oleh Pengamal Wahidiyah se kabupaten / kota. Sayogjanya mengundang pengamal / Penyiar Wahidiyah kabupaten / kota terdekat, simpatisan, pejabat pemerintah, dan tokoh-tokoh agama / masyarakat.
- Badan Pembina Wanita, Pembina Remaja, Pembina Kanak-kanak, dan Pembina Mahasiswa, boleh menyelenggarakan sendiri-sendiri dengan sepengetahuan DPC PSW, dan bisa bersama-sama dengan penanggung jawab acara bergantian
- Pembiayaan Mujahadah Rubu’ussanah menjadi tanggung jawab bersama seluruh Pengamal Wahidiyah se- kabupaten / kota dengan pengedaran Lis Khusus / Umum atau cara-cara lain yang sah, halal, dan tidak mengikat.
- Untuk lebih tertibnya, DPC PSW supaya membuat jadwal Mujahadah Rubu’ussanah menyesuikan jadual waktu pelaksanaan Mujahadah yang diterbitkan oleh DPP PSW.
- Sebelum pelaksanaan Mujahadah Rubu’ussanah supaya diadakan mujahadah penyongsongan sekurang-kurangnya tujuh hari. Dilaksanakan terutama oleh Pengurus PSW Kabupaten / kota, PSW Kecamatan, PSW Desa, para imam jama’ah dan umumnya pengamal Wahidiyah se kabupaten / kota. Dan diadakan Muajahadah Khusus Nonstop sekurang-kurangnya tiga hari sebelum pelaksanaan di setiap jama’ah dan sehari semalam di sekitar lokasi acara.
- Aurad Mujahadah penyongsongan menggunakan bilangan 7-17 dan aurod mujahadah nonstop menggunakan Aurod Mujahadah Peningkatan dan Aurod Mujahadah Penyiaran . Dalam Mujahadah Penyongsongan di atas bisa ditambah bacaan : WAFII HAADZIHII MUJAAHADATI RUBU’IS-SANAH YAA ALLOOH setelah bacaan do’a “ALLOOHUMMA BAARIK…” Bilangannya minimal 7 kali.
- Kerangka acara dalam Mujahadah Rubu’ussanah sama dengan acara Mujahadah Syahriyah. Hanya saja sambutan-sambutannya disesuaikan (Lihat Petunjuk Acara-Acara Wahidiyah)
- Bagi Pengamal Wahidiyah yang udzur / tidak bisa hadir supaya melaksanakan mujahadah di tempat masing-masing dengan niat makmum.
- Apabila karena suatu udzur tidak bisa dilaksanakan secara seremonial maka DPC PSW supaya mengadakan Gerakan Mujahadah Serempak oleh seluruh Pengamal Wahidiyah se kabupaten / kota di tempat atau jama’ah masing-masing pada saat yang ditentukan dengan disertai mujahadah penyong-songan seperti di atas.
- Jika Mujahadah Rubu’ussanah berdekatan dengan Mujahadah Nisfussanah yang bertempat di suatu DPC PSW, maka Mujahadah Rubu’ussanah tersebut dilaksanakan dengan Mujahadah serempak seperti di atas.
- Dari beberapa kali pelaksanaan Mujahadah Rubu’ussanah dalam satu tahun supaya disertai Up-Grade / Diklat / Panataran Wahidiyah / sarasehan Pengurus.
- Bagi Pengamal Wahidiyah di kabupaten / kota tersebut jika terpaksa (karena udzur) tidak bisa hadir di arena Mujaha-dah Rubu’ussanah supaya melakukan mujahadah dengan bilangan 7-17 tiga kali khataman di tempat masing-masing dengan niat makmum.
- Apabila karena udzur tidak bisa melaksanakan Mujahadah Rubu’ussanah dengan seremonial (Acara / Resepsi) Pengurus DPC PSW yang bersangkutan supaya mengadakan Gerakan Mujahadah Serempak yang dilakukan oleh seluruh Pengamal Wahidiyah se kabupaten/kota di tempat atau jama’ah masing-masing pada saat yang ditentukan sebagai pelaksanaan Mujahadah Rubu’ussanahnya, dengan disertai mujahadah penyongsongan seperti di atas. Dengan demikian tidak ada alasan bagi DPC PSW untuk tidak melaksanakan Mujahadah Rubu’ussanah.
- Bagi DPC PSW yang akan ditempati Mujahadah Nisfussanah dan waktunya berdekatan dengan pelaksanaan Mujahadah Rubu‘ussanah maka Rubu’ussanahnya supaya menggunakan cara Gerakan Mujahadah Serempak di atas.