Penulis: M. AinuN Nafi’ (Anggota Infokom Wahidiyah Jawa Timur)
Sabtu malam tanggal 12 November 2022 acara Mujahadah Nishfussanah Wahidiyah Wilayah Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan dengan lancar meski di sore harinya hujan deras mengguyur kawasan Pantai Selatan di Kabupaten Lumajang itu. Tentu hal ini tidak terlepas dari usaha kerja keras panitia pelaksana dan semua pihak lainnya yang turut membantu terhadap suksesnya acara ini. Jauh sebelum pelaksaan ini berbagai persiapan telah dilakukan, baik itu perizinan kepada kepolisian dan koorsinasi dengan bermacam-macam instansi di wilayah tersebut, mempersiapkan dan mengatur agar arena dapat digunakan secara layak untuk kegiatan yang dihadiri belasan ribu orang ini.
Seperti yang telah kita ketahui, sejak adanya kebijakan terkait Covid-19, baru kemarin ini Mujahadah Nishfussanah dapat kembali dilaksanakan dengan skala yang besar setelah beberapa Mujahadah Nishfussanah hanya dengan cara virtual dan terbatas. Sehingga dalam pelaksaan Mujahadah Nishfussanah kali ini dibutuhkan persiapan yang ekstra besar dari beberapa Nishfussanah sebelumnya.
Hasil usaha itu membawa dampak positif. Sore hari sebelum pelaksaan acara kami yang masih dalam perjalanan menuju Kota Pisang tersebut mendapatkan kabar bahwa di sekitar arena dilanda hujan yang cukup deras, sehingga bayangan kami pribadi “sepertinya” arena nanti akan banyak lumpur dan genangan air. Prasangka ini muncul karena sering kami melihat kabar lapangan stadion tidak bisa digunakan setelah diguyur hujan karena tidak memiliki sistem drainase yang baik, apalagi ini hanya lapangan biasa.
Alhamdulillah prasangka buruk kami tidak terjadi, saat kami tiba di arena kami tidak menemukan genangan air dan lumpur seperti yang kami bayangkan. Hanya ada beberapa titik yang ada lumpurnya, itupun di jalanan tempat putar balik kendaraan, bukan pada arenanya.
Bahkan pada pengaturan parkir dan arus keluar masuk pun terkesan cukup baik meskipun akses terbilang tak cukup luas.
Mujahadah nishfussanah kali ini bisa dibilang kembalinya momentum silaturahmi para pengamal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Sebagai contoh bertemunya kami pribadi dengan rekan-rekan yang ada di Pesantren dulu. Bahkan, KH. Abdul Hamid Harnyoto dalam sambutan atas nama Penyiar Sholawat Wahidiyah Pusat bercerita tentang perjalanan karir Beliau dahulu saat dinas di Kemenag daerah Lumajang. Dalam acara ini bertemu kembali dengan rekan-rekan pengamal serta dalam acara ini Beliau berkenalan dengan Dandim Lumajang saat ini yang ternyata juga telah lama menjadi pengamal Sholawat Wahidiyah.
Dibalik suksesnya acara ini, masih banyak pengamal yang berhalangan hadir karena adanya halangan. Sore hari saat kami baru berangkat, beberapa kilometer saat rombongan kami baru masuk ke jalan tol Bangil, kami melihat sebuah bus besar berhenti di tepi jalan dan kami lihat puluhan remaja putri memakai seragam yang tak asing bagi kami, sekitar 50 orang memakai seragam coklat, dan satu orang memakai seragam berwarna jingga. Iya, itu adalah salah satu rombongan bus pesantren tempat kami pernah menimba ilmu.
Malam harinya setelah acara kami mendapat info bahwa bus lain dari rombongan pesantren tempat kami pernah menimba ilmu ada yang harus putar balik karena gangguan pada kendaraan yang memakan waktu cukup lama sehingga tidak memungkinkan untuk sampai di arena saat acara masih berlangsung. Tentu masih ada cerita-cerita lain dari berbagai peserta Mujahadah Nishfussanah dari berbagai daerah. Namun kami tak lupa mmenyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada panitia dan semua pihak yang mensukseskan acara ini. Semoga kedepan Mujahadah Nishfussanah akan lebih baik dan lebih membawakan atsar kemanfaatan bagi umat masyarakat…. Aamiin
Dokumentasi Kegiatan