RINDU ROSUULULLOH
Salam cinta bagimu Yaa Rosul….
Salam rindu Kami
Salam segala salam dari Kami, hamba yang selalu haus untuk mengenal Engkau….
Yaa Rasuulalloh…
Salam terindah dari Kami yang merindukan kesadaran sebagai sendi dan nafas dalam setiap langkah perjuangan
Salam tertinggi bagimu dari Kami yang dalam setiap lelap Kami rindu bermimpi berjumpa denganmu
Yaa Habiballoh…..
Duhai Baginda yang mulia
Disini kami gelisah
Dimana-mana para sesama saling bertengkar
Setiap saat kami saling mendebat berebut benar
Saling menyalahkan, enggan memaafkan, menutup diri dari fakta dan kebenaran
Duhai kekasih Alloh, kami rindu pada nasihat dan senyummu yang arif nan lembut menyejukkan
Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh…
Belum juga tercetakkah akhlakmu kepada Kami ?
Belum juga tercetakkah sunnahmu kepada Kami ?
Padahal Kami mengaku generasi umat pembaca sholawat
Yaa Rosul, semakin banyak Abu Jahal dan Abu Lahab menitis dalam diri
Menebarkan kerusakan, kenistaan dan kemaksiatan
Meniupkan fitnah, mengaburkan jejak-jejak yang Engkau tinggalkan Yaa Rosulalloh
Duhai Habiballoh…
Bagaimana kami memerangi kecongkakan dan kebodohan yang menggelombang dalam diri ini?
Bagaimana kami menghadapi diri yang suka menghakimi?
Setiap saat berkelahi melawan kawan Kami sendiri
Duhai Kanjeng Nabi, janganlah Engkau tinggalkan kami
Yaa Sayyidii….Yaa Rosuulalloh….
Yaa Rosuulalloh…
Kami rindu kelembutan yang merangkul
Tapi kami masih suka bersikap kasar dan memukul
Kami rindu kasih sayang yang menebarkan rohmat
Tapi justru kebencian kami menebar laknat
Kami rindu dakwah yang mengajak
Tapi kami masih suka menghardik dan membentak
Kami rindu sunnah yang qona’ah
Tapi kami masih suka gaya hidup riya’ dan sum’ah
Sholawat dan salam bagimu Yaa Rosul…
Engkau mengajarkan Kami beramar ma’ruf nahi mungkar
Menegur dengan cara yang ma’ruf dan tidak dengan cara yang mungkar
Menasehati dengan cara yang baik dan tidak dengan nafsu yang menjatuhkan
Yaa Rosuulalloh….
Engkau diturunkan diantara Kami
Sangat kasih dan sayang kepada Kami
Sangat berat hatimu memikirkan Kami
Bahkan saat semua Nabi dan Rosul sebelummu menggunakan haknya kepada Alloh untuk mengabulkan satu doa yang tiada tertolak
Engkau lebih memilih menyimpannya untuk Kami di padang mahsyar kelak
Kami rindu padamu Yaa Rosul….
Yaa Rosulallooh….
Tiada lelah Kami menyakitimu, dengan meremehkan sunnah-sunnahmu
Tiada jengah kami menorehkan luka dihatimu, dengan kemunafikan dan kemungkaran Kami
Padahal Engkau tebus kebodohan Kami dengan darah, air mata dan penderitaanmu
Engkau panggil-panggil Kami dengan sisa-sisa tenaga yang Engkau punya
Saat Engkau melepas nafas untuk terakhir kali
Ummatiii …..Ummatii….Ummatii…..
Tiada terdengar suara panggilanmu Yaa Rosul
Karena telinga Kami telah tuli oleh tumpukan kedzoliman Kami
Tiada terlihat uluran tangan penuh cintamu Yaa Rosul
Karena mata Kami telah buta oleh dosa dan kamaksiatan Kami
Tiada tergerak hati Kami untuk menyambut dan memenuhi seruanmu
Karena tangan dan kaki Kami terbelenggu oleh imperialis nafsu
Masih pantaskah Kami menyebut diri ini sebagai umatmu
Yaa Sayyidii….Yaa Rosuulalloh…
Mohonkan Kami ampunan kepada Alloh
Syafa’atilah Kami di Yaumul Akhir
Hingga Alloh memberikan Rohmat–Nya kepada Kami.
Sumber