Saturday, July 27
Shadow

Tag: puisi

Mbah Yai, Wahidiyahkah Kami?

Mbah Yai, Wahidiyahkah Kami?

Puisi
Assalamualaikum, Mbah Yai Salam hormat kami Kami ingin bercerita malam ini Meski hanya dalam mimpi Menceritakan kabar perjuangan Kegundahan hati, kekasih-kekasihmu Inginku letakkan kepala ini di pangkuanmu yang hangat Agar hilang penat dan gelisah yang pekat Wahai pembimbing kami Kami yang mengaku generasi penerus perjuangan mulia ini Kami yang mengaku sanggup terbang tinggi Berlari kencang dan mendaki untuk perjuangan ini Berpeluh dengan kebanggaan menggelegar di dada ini Dengan jumawa kami berteriak Ini wahidiyah kami Ini cahaya penerang jalan kami Ini identitas diri kami Padahal hasil perjuangan kami nihil Mbah Yai, Wahidiyahkah kami? Atas nama Wahidiyah kami selalu membenarkan sifat arogan kami Atas nama Wahidiyah kami berbohong untuk keberadaan kami Kami berka...
Ma’na – Mu

Ma’na – Mu

Puisi
pejam mata hatimu adalah ungkapan ma’na tidur pulas mata hatimu adalah ungkapan ma’na retak rengkah jiwamu – pun adalah ungkapan ma’na jagamu kini adalah ungkapan ma’na bangkitmu kini adalah ungkapan ma’na kilat cahaya jiwamu – pun adalah ungkapan ma’na ma’na dari sekian ma’na ma’na hidupmu di hari besok Di tepian Brantas, 2 Agustus 1988 Download Puisi Ma'na - Mu
Puisi “Rintihan Sebuah Harapan”

Puisi “Rintihan Sebuah Harapan”

Puisi, Utama
RINTIHAN SEBUAH HARAPAN Segala puji bagi Alloh Yang menganugerahkan Wahidiyah kepada kami Duhai Tuhan kami Yaa Allooh … Tuhan yang maha luhur Duhai Tuhan yang maha memberi Duhai Tuhan yang maha agung, Duhai Tuhan yang maha indah Duhai Tuhan yang maha sempurna Yaa Ilaahi, Eangkau maha pengasih lagi maha penyayang Engkau maha memberi ampunan Yaa Ilaahi, aku orang yang sangat dholim Orang yang sangat bodoh, dan senantiasa kufur Tiada harapan bagi kami Melainkan agungnya ampunan dan fadlol-Mu Ampunilah kami, ampunilah dosa-dosa kami Bukalah pintu hati kami, dan ridloilah kami Duhai penghulu para Rosul Duhai kekasih Alloh Sholawat serta salam Alloh semoga tetap terlimpah Atas junjungan kami, pemberi safaat kami Yaa Syaafi’al Umami … Yaa Qurrota ‘Aini … Duhai Ghoutsu Hadzaz...
Puisi “Sholawat Kesadaran”

Puisi “Sholawat Kesadaran”

Puisi
SHOLAWAT  KESADARANBuah Karya Mbah Yai Muallif Sholawat WahidiyahQoddasalloohu Sirroh Warodlialloohu ‘Anhu.  Duhai baginda Nabi Pemberi Syafaat mahluk, Ke pangkuan-Mu sholawat dan salam Alloh ku sanjungkan, Duhai Nur cahaya Makhluk, pembimbing manusia,Duhai unsur dan jiwa makhluk, bimbing...bimbing...dan didiklah diriku, Sungguh, aku manusia yang dzolim selalu Tiada arti diriku tanpa Engkau duhai sayyidii,Jika engkau hindari aku, Akibat keterlaluan berlarut-larutku Pastilah...Pastilah...pasti ku kan hancur binasa.Duhai  pemimpin kami. Duhai utusan Alloh  Duhai  pemimpin kami. Duhai utusan Alloh. Duhai Ghoutzu-Zaman Kepangkuan-Mu salam Alloh kuhaturkanBimbing...bimbing dan didiklah diriku dengan izin Alloh,Dan arahkan pancaran sinar nazhrohmu kepadaku yaa sayyidii...radiasi batin yang mewus...
Puisi “Sebuah Rintihan”

Puisi “Sebuah Rintihan”

Puisi
SEBUAH RINTIHAN   Untuk kesekian kali Tak tahan air mata menetes di pipi ini Ketika ku dengar asma keagungan-Mu Ya Sayyidii …………..Yaa Rosuulalloh……………….. Terlalu hina daku dihadapanmu Kemana kah harus kusembunyikan mukaku Yang telah menjadi budak imperialis nafsu Darahku telah bercampur dengan titik noda dan dosa Hatiku kelam, hitam mengarang bara Keras, lebih keras dari batu gua Aku tahu, tiada kan bahagia bila tiada mengingat-Mu Tapi mengapa aku senantiasa menyembah nafsuku Pantaskah daku memanggil-Mu Habibi……………..Yaa Qurrataa ‘Ainii…………. Padahal tiada realisasi Engkau lebih tahu tentang aku Duhai junjunganku Daku bersimpuh di pangkuan-Mu dengan dosa – dosa ku Ulurkanlah asta – Mu duhai penolongku Hingga daku selalu sadar kepada Alloh yang satu Duhai baginda Nabi p...