Saturday, November 16
Shadow

Tag: puisi sedih

Puisi “Untaian Harapan”

Puisi “Untaian Harapan”

Puisi
UNTAIAN HARAPAN Karya: Ning Jauharotul Maknunah Duhai Pemimpin kami, Duhai Utusan Alloh Izinkanlah aku bersimpuh di hadapanmu duhai Kekasih Alloh Izinkanlah mulut manusia yang berlumur dosa memanggil-manggil namamu Yaa Rosulalloh Aku tahu Engkau manusia yang sangat mulia di sisi Alloh Dan aku hanya manusia kotor yang berhati busuk Tingkah lakuku tidak lebih baik dari binatang Aku rakus, aku tamak, aku riya’ Aku penuh dosa yaa Rosulalloh Aku yakin Engkau hadir di hadapanku saat aku memanggil-mangilmu Namun mata hatiku telah buta yaa Rosul Sehingga aku tak dapat melihatmu Yaa Rosulalloh, janganlah engkau pergi meninggalkan aku Meskipun engkau melihatku bukan berwajah manusia Meskipun engkau melihatku berwajah serigala Peluklah aku Yaa Rosulalloh Janganlah engkau tinggalkan...
Puisi “Rintihan Sebuah Harapan”

Puisi “Rintihan Sebuah Harapan”

Puisi, Utama
RINTIHAN SEBUAH HARAPAN Segala puji bagi Alloh Yang menganugerahkan Wahidiyah kepada kami Duhai Tuhan kami Yaa Allooh … Tuhan yang maha luhur Duhai Tuhan yang maha memberi Duhai Tuhan yang maha agung, Duhai Tuhan yang maha indah Duhai Tuhan yang maha sempurna Yaa Ilaahi, Eangkau maha pengasih lagi maha penyayang Engkau maha memberi ampunan Yaa Ilaahi, aku orang yang sangat dholim Orang yang sangat bodoh, dan senantiasa kufur Tiada harapan bagi kami Melainkan agungnya ampunan dan fadlol-Mu Ampunilah kami, ampunilah dosa-dosa kami Bukalah pintu hati kami, dan ridloilah kami Duhai penghulu para Rosul Duhai kekasih Alloh Sholawat serta salam Alloh semoga tetap terlimpah Atas junjungan kami, pemberi safaat kami Yaa Syaafi’al Umami … Yaa Qurrota ‘Aini … Duhai Ghoutsu Hadzaz...
Puisi “Rindu Rosuululloh”

Puisi “Rindu Rosuululloh”

Puisi
RINDU ROSUULULLOH Salam cinta bagimu Yaa Rosul…. Salam rindu Kami Salam segala salam dari Kami, hamba yang selalu haus untuk mengenal Engkau…. Yaa Rasuulalloh… Salam terindah dari Kami yang merindukan kesadaran sebagai sendi dan nafas dalam setiap langkah perjuangan Salam tertinggi bagimu dari Kami yang dalam setiap lelap Kami rindu bermimpi berjumpa denganmu Yaa Habiballoh….. Duhai Baginda yang mulia Disini kami gelisah Dimana-mana para sesama saling bertengkar Setiap saat kami saling mendebat berebut benar Saling menyalahkan, enggan memaafkan, menutup diri dari fakta dan kebenaran Duhai kekasih Alloh, kami rindu pada nasihat dan senyummu yang arif nan lembut menyejukkan Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh… Belum juga tercetakkah akhlakmu kepada Kami ? Belum juga tercetakkah sunn...